Hari Pertama Evakuasi
Jam 3 pagi. kami bergerak ke titik kumpul yang sudah ditentukan. masjid assiddiqin, di akaweet 47, seberang kampus. pagi buta. gerbang kampus masih tampak lengang. kami, puluhan orang yang tinggal di asrama markaz kampus IUA bergerak di antara bahagia dan ketegangan. “Rafi. Hadi. Ansor. Bani. Hardian.” Ketua Syabab Markaz (nama perkumpulan kami di asrama kampus) satu persatu mengabsen. jangan sampai ada satupun yang tertinggal. aku sedang khawatir menunggu hardian yang tak kunjung datang, bertambah khawatir karena namaku tak kunjung disebutkan. “Sudah dicatat di PPI.” kata ketua. okelah. aku lanjutkan perjalanan walau ada sesuatu yang terasa mengganjal. bukan hal sederhana kalau namaku tidak ada. karena nama yang tadi disebutkan adalah daftar penumpang bus untuk evakuasi. Keluar gerbang kampus rasanya benar-benar menegangkan. karena di jalanan yang gelap, rombongan kami bisa saja disangka satu regu pasukan lawan. alhamdulillah berhasil menyebrang. memasuki area arkaweet, derap langkah